Tari Baris merupakan salah satu tarian sakral yang digunakan oleh umat Hindu di Bali sebagai pelengkap di suatu upacara keagamaan agama Hindu di Bali. Sifat sakral dalam tari Baris ialah, bahwa tari ini merupakan sebuah tarian untuk membuktikan kedewasaan seseorang dalam segi jasmani. Kedewasaan seseorang pria dibuktikan dengan mempertunjukkan kemahiran dalam olah keprajuritan yang biasanya disertai dengan kemahiran dalam memainkan senjata perang.
Tari Baris ini merupakan juga tari kepahlawanan, mempertunjukkan jiwa keprajuritan dan juga dalam memainkan senjata dalam perang, sebuah tarian kedewasaan jasmani, gerakan-gerakan tarian menununjukkan kewibawaan seorang prajurit dalam setiap langkahnya yang tegap dan berwibawa. Kematangan jiwa tercermin dari gerak langkah yang dinamis dan tatapan mata yang dalam dan karakter yang kuat.Tari Baris terbagi menjadi 2 bagian, salah satunya adalah tari Baris Tunggal. Tari baris tunggal merupakan tarian sakral yang digunakan pada saat Upacara Pitra Yadnya yaitu Karya mamukur, dimana disini tari baris tunggal berfungsi sebagai sarana penghatur punia atau persembahan bagi para leluhur yang dihantarkan dengan mantra-mantra suci Sulinggih dan alunan gamelan pengiring tari baris tunggal itu sendiri. Tari baris tunggal merupakan tarian lepas yang dibawakan oleh seorang laki-laki, dimana menggambarkan seorang prajurit gagah perkasa yang memiliki kematangan jiwa dan kepercayaan dimana itu diperlihatkan dengan gerakan tari yang dinamis dan lugas. Berbeda dengan tari Baris Tunggal sakral, tari Baris Tunggal Profan juga biasanya ditampilkan sebagai tari lepas dalam beragam pagelaran seni pertunjukan balih-balihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar