Rabu, 25 November 2015

KESENIAN TARI CONDONG DAERAH BALI


Tari Condong adalah tarian Bali yang sering dipentaskan sebagai pendahuluan untuk legong dan diiringi oleh semar pangulingan . Istilah ini juga merujuk ke karakter fiksi, representasi klasik pelayan wanita, yang ada di dalam tari condong, seperti tari legong, gambuh, dan arja.
Tari condong berasal dari istana di Bali pada pertengahan abad ke-19. Sejarah rakyat mengacu bahwa ada pangeran dari Sukawati sakit parah mendapat penglihatan dua gadis cantik menari dengan anggun ditemani musik gamelan; setelah sehat kembali, pangeran ini mereka ulang tarian yang dia pernah lihat.
Awalnya tarian ini menampilkan dua penari yang menyimbolkan dua bidadari dari sorga yaitu bidadari Supraba dan Wilotama. Namun, dalam perkembangannya sekitar tahun 1930-an, muncul ide seniman untuk melengkapinya tarian ini. Tarian ini menjadi lebih hidup dengan mengisahkan suasana kerajaan yakni menampilkan tingkah polah sang raja dan sang abdi.
Pada pertunjukan modern, penari condong memainkan peran subjek. Koreografer Ni Ketut Arini menggambarkan penari condong sebagai potret seorang pelayan istana yang melayani raja, serta kagum akan kuasanya dan kecantikan putri sang raja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar